Pura Pantai Rambut Siwi terletak di jalur utama Denpasar menuju Gilimanuk, tepatnya di desa Yeh Embang, Kec. Mendoyo, Kab. Jembrana. Jika Anda hanya kebetulan lewat saja, di lokasi ini terdapat pura di pinggir jalan raya yang dijadikan sebagai tempat memohon keselamatan terutama saat melakukan perjalanan.
Tidak hanya umat Hindu saja yang berkunjung ke Pura Rambut Siwi ini, akan tetapi juga para wisatawan yang tertarik untuk menikmati panorama alam pantai yang indah, suasana pura yang tenang, nyaman dan asri.
Lingkungan Pura Rambut Siwi dikelilingi oleh sawah teras yang indah dan gundukan tebing serta batu karang yang curam di sebelah selatan dekat pantai. Bagian utaranya telihat pemandangan hijaunya gunung di kejauhan. Dan birunya laut Samudera Hindia di sebelah selatan Pura Rambut Siwi. Di pinggir pantai yang berpasir hitam ini, pada tebing batu karang terdapat 2 buah gua yang dianggap suci dan keramat. Tempat ini menyajikan suasana yang tenang dan sunyi, hingga dapat merelaksasi pikiran dan tubuh anda
Bagi para pelancong yang kebetulan menginap di wilayah Bali Barat, disaat melakukan perjalanan tour, maka pura Rambut Siwi menjadi wajib untuk dikunjungi.
Pura Rambut Siwi memiliki fasilitas penunjang yang lengkap, seperti parkir luas dan memadai, warung makanan dan minuman, serta toilet. Tempat ini selain memiliki nilai sakral yang tinggi juga menyuguhkan keindahan alam yang mumpuni. Bagi umat Hindu, pura ini adalah tempat ideal untuk memusatkan pikiran dan mendekatkan rohani dengan Hyang Pencipta, sedangkan bagi wisatawan, pura dengan panorama alam yang indah dan asri ini merupakan destinasi wisata spesial yang wajib dikunjungi.
Disamping pura utama yaitu Rambut Siwi, ada dua buah pura lainnya di tepi pantai yaitu pura Penataran dan Pura Segara, jika anda hendak melakukan persembahyangan ada baiknya Anda melakukan persembahyangan di kedua pura ini juga. Akses untuk menuju ke dua pura ini bisa dari pelataran utama pura Rambut Siwi, melewati tangga turun ke arah pantai, atau dari pelataran parkir, sebelum menuju undakan masuk ke pintu utama belok kanan menyusuri tepi pantai.
Saat adanya pujawali atau odalan yang diadakan setiap 6 bulan sekali yaitu pada Buda Umanis Perangbakat, tampak keterkaitan dari ke tiga pura tersebut. Umur ketiga pura ini sudah sangat tua, sebelum Mpu Kuturan tiba di Bali yang mengajarkan adanya konsep desa pekraman dengan Kahyangan Tiga, hampir setiap kerajaan di Bali memiliki ke tiga jenis pura tersebut yaitu Segara, Penataran dan pura Puncak, sedangkan disini Rambut Siwi adalah sebagai puncaknya karena letaknya juga paling tinggi. Ketiga konsep pembangunan pura tersebut melambangkan kepercayaan dan simbol adanya alam Bhur, Bhuwah dan Swah Loka, dan melambangkan serta meyakini bahwa Tuhan ada dimana-mana.
Asal muasal dinamakan pura Ramut Siwi, ini terkait dengan perjalanan Dang Hyang Nirartha (Mpu Dwijendra), dimana disaat beliau melakukan perjalanan melewati pura ini, oleh juru sapu pura dianjurkan agar beliau melakukan persembahyangan disini, dengan alasan karena pura ini sangat keramat dan konon jika beliau tidak melakukannya akan diterkam oleh harimau.
Setelah beliau menyatukan rohani dan pikiran, pura menjadi hancur dan berantakan. Juru sapu mohon maaf dan mohon belas kasihan kepada Dang Hyang Nirartha (Mpu Dwijendra) agar kondisi pura dipulihkan kembali. Karena merasa Iba maka beliau mengembalikan kondisi pura dan menganugerahkan sehelai rambutnya agar dipuja dan disiwi di sini, demikian akhirnya sampai sekarang pura ini dikenal dengan nama pura Rambut Siwi.
Jika Anda berencana melakukan kegiatan Tirta Yatra dengan jumlah group yang besar, ataupun sekedar berwisata ke Bali barat, di Bali Trip Organizer ini terdapat beberapa layanan Jasa Transportasi yang dapat Anda manfaatkan.
